Selebritisia, Jakarta – LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional) kerap mendapat sorotan terkait transparansi tata kelola royalti. Musikus juga anggota DPR RI, Ahmad Dhani pun mengkritisi Lembaga tersebut, yang di nilai tidak begitu transparan dalam pembagian royalti kepada musisi.
Karena tuntutan itu, LMKN melakukan kolaborasi dengan platform musik digital Velodiva. Sebuah aplikasi pemutar musik yang dikembangkan oleh PT Velodiva Music Technologies, satu group dengan VNT Networks. Platform ini juga dapat meningkatkan proses pendistribusian royalti secara adil.
“Velodiva merupakan bukti nyata inovasi anak bangsa yang berhasil menghadirkan era baru bagi industri musik Indonesia. Menurut saya, Velodiva bukan sekadar pemutar musik: Velodiva adalah sebuah revolusi-gerakan besar yang mengubah standar tata kelola royalti musik menjadi lebih transparan, akurat, dan adil bagi seluruh musisi,” ujar Darma Oratmangun, Ketua LMKN usai penandatanganan kontrak kerjasama (14 Februari 2025)
Velodiva menghadirkan sistem pencatatan digital secara akurat. Sistem ini menjamin setiap karya yang diciptakan musisi memperoleh penghargaan dan haknya secara lebih cepat.
Vedy Eriyanto, selaku Presiden Direktur VNT Networks, mengatakan, Velodiva merupakan teknologi platform digital musik asli Indonesia. Kehadiran produk ini dapat membantu mengurai rumitnya tata kelola royalti, yang selama ini masih menggunakan pola konvensional.
“Kami berharap kehadiran Velodiva dapat membantu industri musik mengurai benang kusut tata kelola royalti yang selama ini masih kurang terstruktur,” kata Vedy Eriyanto.
Verdy juga memastikan peran teknologi dapat membantu meluruskan pendapatan para musisi, sekaligus memastikan keadilan bagi para pencipta lagu dan pemilik hak lainnya. Kendati hingga saat ini masih merasakan ketimpangan dalam distribusi royalti musik.