Selebritisia, Jakarta – Dibintangi oleh Jerome Kurnia dan Nadya Arina, film ‘Rahasia Rasa’ bukan sekadar mengisahkan tentang memasak, melainkan juga sebuah refleksi terhadap sejarah, politik, dan kekayaan kuliner Indonesia yang nyaris terpinggirkan.
Dengan latar belakang buku Mustika Rasa yang terinspirasi oleh inisiatif Presiden Soekarno untuk mendokumentasikan resep-resep tradisional—film ini mencoba mengangkat kuliner sebagai identitas bangsa yang kaya dan penuh cerita.
Film ini mengisahkan Ressa (Jerome Kurnia), seorang koki berbakat yang kehilangan kemampuannya merasakan rasa akibat kecelakaan, yang kemudian bertemu kembali dengan Tika (Nadya Arina), sahabat masa kecilnya. Keduanya mencoba menggali dan menghidupkan kembali warisan kuliner Indonesia.
Yang membuat Rahasia Rasa lebih menarik adalah latar belakang yang kompleks tentang hubungan antara kuliner, sejarah, politik, dan bahkan peran penting yang dimainkan oleh Soekarno dalam pelestarian masakan tradisional Indonesia.
Konsep eksplorasi sejarah kuliner Indonesia dalam balutan drama memberikan ruang untuk penceritaan yang kaya. Sayangnya, eksekusinya kerap terjebak dalam pola melodrama khas film-film Hanung Bramantyo. Lewat beberapa subplot berbeda, ada sedikit kebingungan antara genre drama, aksi, atau kriminal.
Film berdurasi sekitar 2 jam ini juga menggambarkan bagaimana kuliner Nusantara pernah menjadi bagian dari upaya politik untuk memperkuat identitas nasional Tanah Air. Soekarno, sebagai Presiden pertama Indonesia, dikenal tidak hanya sebagai orator ulung, tapi juga sebagai seorang yang sangat mencintai kekayaan budaya bangsa, salah satunya adalah kuliner.
Dalam film ini, penonton disuguhkan dengan sebuah elemen penting yang menjadi benang merah, yaitu keberadaan buku Mustika Rasa yang ditulis oleh Soekarno. Buku masakan ini bukan hanya sekadar kumpulan resep, tetapi juga sebuah simbol penting dari pemikiran dan perjuangan dalam politik identitas Indonesia di masa lampau.